Sunday, May 25, 2014

Blended Learning di Indonesia

Pengembangan Masa depan
Pendidikan Sumber Daya Insani (SDI) Indonesia
Melalui Pendekatan Blended Learning di SD SMP SMA dan PT

Edih Supardi
Peserta Kursus MOOCs Universitas Terbuka Jakarta

Kontek Yuridis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Pasal 1 Ayat 1)
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. (Pasal 1 Ayat 2)

Amanat undang-undang tersebut di atas sangat jelas dalam mengembangkan potensi sumber daya insani Indonesia terutama pada pasal 1 ayat 2, pendidikan nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dan saat ini akibat kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) jarak antara manusia dengan manusia lainnya terasa dekat melalui media telepon cerdas (smartphone) dan juga jaringan international (internet).

Kondisi Indonesia
Pendidikan di Indonesia terdiri dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK serta Perguruan Tinggi. Letak sekolah-sekolah yang sangat berbeda-beda jaraknya, ada di pusat kota, pinggiran dan yang terjauh dari pusat kota provinsi/kabupaten/kota. Infrastruktur yang lengkap, sampai yang kurang/minim, sumber daya pendidik dari yang berkualitas dan yang belum berkualitas. Sumber dana yang mencukupi dan yang belum mencukupi. Inilah kondisi pendidikan di Indoensia saat ini.
Dengan kondisi tersebut di atas maka perlu mencari alternatif pengembangan pendidikan sumber daya insani Indonesia.


http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Sumber Daya di Internet terkini
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincanganInternet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti,IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP,HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN MessengerWindows Live Messenger, Twitter,Facebook dan lain sebagainya.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM,CDDB, dan Gnutella.




Meningkatkan Mutu SDI Indonesia dengan Blended Learning

Dalam meningkatkan mutu SDI Indonesia melalui pendekatan Blended Learning perlu adanya
1.    sistem pengelolaan mutunya, mulai adanya kebijakan, pengelola pendidikan di provinsi/kabupaten/kota harus memiliki komitment tinggi dan bertanggungjawab terhadap SDI di daerahnya, pemantauan berbasis data untuk selalu melakukan perbaikan mutu, merealisasikan komitmen mutu.
2.    Infrastruktur untuk mendukung proses Blended Learning seperti gambar di bawah ini.





http://centres.smu.edu.sg/cte/blended-learning-programme/resources/


Penerapan Blended Learning yang cocok di Indonesia

Penerapan yang paling pas dengan kondisi Indonesia adalah tatap muka – on-line – tatap muka dengan catatan tatap muka tidak harus dating tetapi SDI tersebut sudah terverifikasi dan tervalidasi datanya.

Dan juga dapat mengadopsi model-model dibawah ini.





http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/06/Blended-learning-taxonomy1.jpg


Kesimpulan


Pengembangan masa depan pendidikan SDI bermutu di Indonesia melalui pendekatan Blended Learning di level SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA , SMK/MAK dan PT dapat dilakukan sesuai dengan amanat undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman, saat ini dan masa depan merupakan era digital maka kita harus berada apa arus utama tersebut dengan tidak meninggalkan budaya dan karakter Indonesia.