Pengembangan Masa depan
Pendidikan Sumber Daya Insani (SDI) Indonesia
Melalui Pendekatan Blended
Learning di SD SMP SMA dan PT
Edih
Supardi
Peserta Kursus MOOCs
Universitas Terbuka Jakarta
Kontek
Yuridis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Pasal
1 Ayat 1)
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. (Pasal 1 Ayat 2)
Amanat undang-undang
tersebut di atas sangat jelas dalam mengembangkan potensi sumber daya insani Indonesia
terutama pada pasal 1 ayat 2, pendidikan nasional harus tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Dan saat ini akibat kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) jarak antara manusia dengan manusia lainnya terasa dekat melalui
media telepon cerdas (smartphone) dan juga jaringan international (internet).
Kondisi
Indonesia
Pendidikan di Indonesia
terdiri dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK serta Perguruan Tinggi.
Letak sekolah-sekolah yang sangat berbeda-beda jaraknya, ada di pusat kota,
pinggiran dan yang terjauh dari pusat kota provinsi/kabupaten/kota. Infrastruktur
yang lengkap, sampai yang kurang/minim, sumber daya pendidik dari yang
berkualitas dan yang belum berkualitas. Sumber dana yang mencukupi dan yang
belum mencukupi. Inilah kondisi pendidikan di Indoensia saat ini.
Dengan kondisi tersebut
di atas maka perlu mencari alternatif pengembangan pendidikan sumber daya insani
Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Sumber
Daya di Internet terkini
Internet
dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal
(protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian).
Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincanganInternet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum.
Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari
RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur
Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang
sering digunakan adalah seperti,IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP,HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa
layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup,
berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi
(Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap
digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet
memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan
webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet
dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih
melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN MessengerWindows Live Messenger, Twitter,Facebook dan lain sebagainya.
Beberapa
servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System),
adalah seperti IRC, ICQ, AIM,CDDB, dan Gnutella.
Meningkatkan
Mutu SDI Indonesia dengan
Blended
Learning
Dalam meningkatkan mutu
SDI Indonesia melalui pendekatan Blended Learning perlu adanya
1.
sistem
pengelolaan mutunya, mulai adanya kebijakan, pengelola pendidikan di
provinsi/kabupaten/kota harus memiliki komitment tinggi dan bertanggungjawab
terhadap SDI di daerahnya, pemantauan berbasis data untuk selalu melakukan
perbaikan mutu, merealisasikan komitmen mutu.
2.
Infrastruktur
untuk mendukung proses Blended Learning seperti gambar di bawah ini.
http://centres.smu.edu.sg/cte/blended-learning-programme/resources/
Penerapan
Blended Learning yang cocok di Indonesia
Penerapan yang paling
pas dengan kondisi Indonesia adalah tatap muka – on-line – tatap muka dengan
catatan tatap muka tidak harus dating tetapi SDI tersebut sudah terverifikasi
dan tervalidasi datanya.
Dan juga dapat
mengadopsi model-model dibawah ini.
http://www.innosightinstitute.org/innosight/wp-content/uploads/2012/06/Blended-learning-taxonomy1.jpg
Kesimpulan
Pengembangan masa depan pendidikan
SDI bermutu di Indonesia melalui pendekatan Blended
Learning di level SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA , SMK/MAK dan PT dapat dilakukan sesuai
dengan amanat undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional harus tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman, saat ini dan masa depan merupakan era digital maka kita
harus berada apa arus utama tersebut dengan tidak meninggalkan budaya dan karakter
Indonesia.